Pada tanggal 6 Juli 1998 di Kota Biak Numfor Papua terjadi peristiwa kejahatan kemanusiaan “Biak Berdarah”. Pada hari itu masyarakat sipil Papua mengadakan aksi damai dalam bentuk doa bersama disertai pengibaran bendera Bintang Kejora. Aksi serupa juga dilakukan di Jayapura, Wamena, Nabire, Serui, Sorong, Fak-fak dan Merauke.
Negara
merespon pengibaran bendera itu dengan mengirim aparat gabungan dari
TNI dan Polri Kopasus, Brimob Polda Irian Jaya dan Dalmas Polres
Biak. Pasukan gabungan ini mengepung dan mmebubarkan aksi damai
dengan kekerasan dan penggunaan senjata api. Aksi kekerasan ini
menyebabkab 8 warga sipil tewas di tempat, 37 orang luka-luka, 150
orang ditahan dan mengalami penyiksaan.
Menurut
laporan Lembaga Studi dan Advokasi HAM (Els-HAM) Irian Jaya dan
Lembaga Gereja (Katholik, GKI di Irian Jaya dan GKII), seminggu
setelah tragedi kemanusian telah ditemukan 32 mayat misterius yang
terapung di dekat pelabuhan dan 3 orang warga dinyatakan hilang.
Laporan temuan korban ini sudah diserahkan kepada Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM).
Sudah
15 tahun, tragedi kemanusiaan "Biak Berdarah", namun tidak
pernah diproses dengan serius oleh negara. Sepertinya pemerintah
berupaya untuk “melupakan” kasus ini dan melanggengkan impunitas.
Dalam
rangka menolak lupa dan menuntut keadilan bagi korban "Biak
Berdarah", kami dari National Papua Solidarity (Napas), Komisi
Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) dan Bersatu Untuk
Kebenaran (BUK) Papua mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk
segera:
- Membentuk KPP HAM untuk mengungkapkan fakta kejahatan HAM yg terjadi di Biak
- Membentuk pengadilan HAM untuk mengadili para pelaku kejahatan HAM
- Memenuhi hak-hak korban tanpa menunggu keputusan pengadilan HAM tersebut
Demikian
pernyataan ini kami sampaikan atas kerja samanya, kami mengucapkan
terimakasih.
Jakarta,
6 Juli 2013
Zely
Ariane Haris Azhar Peneas Lokbere
Kordinator
Napas Kordinator KontraS Kordinator BUK Papua
Kontak Person,
Peneas
Lokbere (081213075048)
Eli
Ramos (081344613286)
Posting Komentar